Lombok Utara, bukadikit.co- Proyek pengembangan destinasi wisata pantai bintang Jambianom, Dusun Jambianon, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara diduga bermasalah. Hal tersebut lantaran objek penunjang destinasi wisata tersebut yakni jembatan dan berugak mangrove mengalami keretakan di sejumlah titik. Padahal, usia jembatan dan berugak yang dibangun itu masih berkisar lima bulan sejak terbangun pada bulan Agustus hingga November 2020 lalu.
Warga yang berada di sekitar lokasi pun mengeluh akibat proyek pengembangan destinasi wisata yang bernilai ratusan juta itu tidak dilakukan dengan baik. Seperti yang dikatakan oleh salah satu warga S yang enggan disebutkan namanya menilai, kerusakan dini pada kayu jembatan tersebut akibat dari buruknya kualitas kayu yang digunakan kontraktor. Kualitas kayu yang buruk dan masih muda menjadi faktor utama kerusakan dini pada jembatan.
“Dia lenge (jelek,red) kualitasnya. Masih muda kayu dipakai makanya retak-retak,” ujarnya saat ditemui, Minggu (17/1) kemarin.
Ia pun menyayangkan kualitas kayu yang digunakan dalam pengembangan destinasi wisata tersebut.
Di tempat terpisah, Lalu Safwan Hadi selaku kontraktor pada proyek pengembangan Pantai Bintang Impos tersebut mengklaim pihaknya sudah menggunakan kayu dengan kelas nomor 1. Meski demikian, kata dia, jenis kayu yang digunakan memang mudah retak.
“Kalau kayu kempas, jika dipalu selalu retak, memang dia mudah retak. itu kayu kelas 1,” kata dia saat dikonfirmasi via Whatsapp, Rabu (20/1).
Dikatakannya, kayu kempas tersebut dikirim dari pulau Kalimantan. Kayu jenis itu, kata dia, sangat kuat untuk dijadikan bahan bangunan, namun mudah retak. “Tapi ya gitu, kayu kempas memang suka pecah kalau dipalu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara Vidi Eka Kusuma mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pengecekan baik lokasi maupun dokumen pemenang tender yakni CV.Berkah Mandiri. Selain itu, kata dia, pihaknya akan memanggil PPK untuk melakukan pengamatan dan pengecekan yang mendalam.
“Segera kami akan melihat kondisi terkini dan dokumennya juga,” pungkasnya.